NOVEMBER 1999, seorang gadis cilik berusia 7 tahun berpipi gembil datang ke kantor Bintang untuk wawancara dan pemotretan. Popularitas melambung, karena saat itu wajahnya wira-wiri di layar kaca membintangi iklan pasta gigi. Begitu diajak mengobrol, ia malah meminta kertas dan pensil.
Tasya, tumbuh jadi gadis remaja cantik namun tetap menggemaskan.
“Aku mau menggambar,” begitu katanya polos.
Apa yang digambarnya? “Ini anak cowok dan cewek. Di sampingnya ada bunga. Tadinya, bunganya ada dua. Tapi dipetik satu, dikasih kepada temannya itu.” Selesai menggambar, gadis cilik ini kemudian bersenandung. Bukan lagu yang sedang ngetop, melainkan “Indonesia Raya”! Ketika ditanya pelajaran favoritnya, ia menjawab agama, bahasa Indonesia, dan matematika.
Kisah reporter Bintang dulu itu bikin kami tersenyum geli. Siapa, sih bocah menggemaskan itu? Namanya Shafa Tasya Kamila. November nanti usianya menginjak 19 tahun. Belum lama ini dia datang lagi ke kantor Bintang.
Tasya yang sekarang sudah remaja. Tapi sisa-sisa pipi gembilnya masih ada, tetap menggemaskan, hehehe. Eh, biar begitu, Tasya sudah berstatus mahasiswi semester 3 lho. Pengagum Drew Barrymore dan Johnny Depp ini kuliah di Jurusan Akuntasi Universitas Indonesia melalui jalur PMDK. Salut!
Pendidikan lancar, Tasya mantap kembali berkarier di industri musik. Mantan penyanyi cilik yang tahun 2000 dinobatkan sebagai salah satu Bintang Potensial tabloid kami, berkat album Libur Telah Tiba yang laris manis terjual lebih dari 200 ribu kopi, akhirnya kembali sebagai penyanyi remaja. Singel catchy bertajuk “Say No” resmi dirilis ke pasaran.
“Senang dan excited banget karena sejak dua tahun lalu aku sudah memulai proses pengerjaan materi untuk album baru. Nah, sekarang ini momennya tepat karena aku sudah lulus sekolah. Kuliah, kan waktunya lebih fleksibel, bisa disambi promo dan manggung. Apalagi kemarin aku juga masih sibuk merambah bidang lain seperti akting dan presenter. Sekarang, fokus lagi pada musik,” papar gadis penyuka warna pink ini.
Kenapa memakan waktu lama, karena Tasya tak ingin main-main. Ia menentukan konsep mana yang pas dengan citranya sebagai penyanyi remaja. Termasuk pemilihan singel “Say No”.
“Di lagu ini karakter vokalku keluar banget. Melodinya upbeat, ada entakannya dan easy listening ala teenage pop. Liriknya juga terhubung ke kehidupan remaja,” ungkap Tasya, yang terakhir merilis album The Very Best of Tasya pada 2005. Soal kata-kata “lelaki buaya darat” di “Say No”, Tasya merasa itu hanya kiasan supaya gampang diingat.
“Aku rasa sudah pantas aku menyanyikan lirik seperti itu. Biar menunjukkan kepada orang-orang, aku sudah gede, hehehe. Lagi pula itu cuma kiasan, kok. Lirik lainnya remaja banget kayak, 'Kau bilang ku cantik, ku manis, ku lucu,’” ungkap Tasya, yang sejak 2006 dinobatkan sebagai Duta Lingkungan.
Kisah masa transisi Tasya menuju penyanyi remaja tak terhindarkan dari pembahasan.
“Aku maklum masih banyak orang mengenangku sebagai penyanyi cilik. Itu sebabnya aku mengambil leap tidak terlalu jauh -- masih di lagu remaja. Dan berhubung aku agak awet muda, hahaha, jadi enggak cocok juga kalau lagu dan penampilannya terlalu dewasa.” Untungnya Tasya aslinya ceria, sehingga pas dengan konsep penampilannya di panggung.
tasya-1999-panji
Tasya kecil saat dinobatkan sebagai Bintang Potensial versi Bintang Indonesia tahun 2000. (foto: Panji/BI)
“Aku suka segala warna-warni. Kalau lihat lemariku, wah bajuku, beraneka warna. Teman-temanku juga kalau lihat baju atau aksesori warna-warni, pasti bilangnya Tasya banget,” tutur gadis kelahiran 22 November 1992 yang sangat dekat dengan keluarganya ini.
Meski imut-imut, secara pemikiran Tasya tidak kekanak-kanakan.
“Cara menyampaikan pendapat, opini, dan masalah sih bisa dibilang aku termasuk dewasa. Cuma pembawaannya saja yang playful, enggak jaim. Enggak apa-apalah, pelan-pelan juga orang tahu Tasya tidak dibonsai, jadi bisa gede juga, hahaha.” Kalau sudah gede, punya pacar, dong?
“Belum. Dekat dengan cowok sih biasa, tapi belum ada yang oke. Mama malah yang bilang, ayo dong kamu pacaran biar kalau nyanyi ada feeling-nya,” ujar Tasya sambil tertawa.
Lalu kapan kita bisa menikmati album full Tasya sebagai penyanyi remaja?
“Semoga bisa akhir tahun ini. Tapi nanti setelah ‘Say No’, aku rilis singel kedua dulu. Album tinggal dirapikan. Ada beberapa yang aku minta retake,” tutur Tasya yang menjanjikan sepuluh lagu di albumnya, dengan serius.
Dari sepuluh lagu, ada satu lagu ciptaan Tasya.
“Bangun tidur, tiba-tiba aku dapat ilham menciptakan lagu. Inspirasinya cerita remaja pada umumnya. Aku buat kayak story telling, jadi enggak terlalu berat,” ujarnya.
Adakah kendala soal vokal dalam masa transisi Tasya?
”Pas SMP dan awal SMA, memang ada perubahan vokal tanpa aku sadari. Dulu, kan cempreng. Sekarang terus dilatih supaya suaraku bisa bulat dan agak berat. Aku juga latihan falsetto dan teknik-teknik lainnya. Maklum dulu, kan anak-anak lebih banyak lepas nyanyinya, enggak boleh ada vibrasi dan segala macam,” ujar Tasya yang sangat mengidolai Jojo dan Justin Timberlake. Wah, enggak sabar pengin segera menikmati album Tasya!
(yoci/gur)
Comments
Post a Comment